Sistem Pendidikan di Indonesia masih kacau !!

on Sabtu, 13 Oktober 2012

UNSIKANews, (14/10/2012)
Dewasa ini dunia pendidikan semakin banyak dibicarakan, baik dari segi kurikulum, sistem pendidikan dan undang undang tentang pendidikan. Pendidikan di Indonesia saat ini sudah jauh  meningkat setiap tahunnya. dari segi kognitif, indonesia sudah bisa bersaing dengan pendidikan di negara luar. 
Kurikulum pendidikan di Indonesia sebenarnya dianggap terlalu kompleks, karena mata pelajaran yang diajarkan sangatlah banyak. di sekolah dasar saat ini, untuk kelas 1 SD di haruskan untuk belajar 10 mata pelajaran yang lebih layak untuk kelas 4-6 sekolah dasar. 
"Kurikulum pendidikan indonesia saat ini hanya mementingkan kemajuan dari segi kognitif saja, tanpa memperhatikan kondisi siswa yang mungkin tidak siap untuk mendapat pelajaran yang begitu banyak." Ujar salah satu mahasiswa FKIP Unsika.
Bila dibandingkan dengan negara yang sudah lebih dahulu maju dalam hal pendidikan, ternyata kurikulum indonesia itu paling kompleks. Kurikulum Pendidikan di Australia hanyalah memuat 3 mata pelajaran untuk sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. sisa nya adalah untuk keterampilan dan sebagai pengembangan diri peserta didik.
"Apapun kurikulum yang dipakai di indonesia, diharapkan untuk lebih menerapkan karakter di dalamnya. karena saat ini indonesia sudah mulai kehilangan karakternya sebagai bangsa indonesia. saat ini indonesia hanyalah mementingkan tingkat kognitif, tanpa memperhatikan afektif dan psikomotor dalam segi penilaian. pemerintah juga sekarang hanyalah mementingkan hasil dari pembelajaran tanpa ingin mengetahui Proses dari pembelajaran yang setiap sekolah lakukan. contoh dalam Ujian Nasional, bila pemerintah memperhatikan proses, maka kelulusan haruslah diserahkan kepada sekolah masing masing, bukan di tentukan pemerintah dengan menargetkan nilai yang harus diraih siswa." menurut Dosen Evaluasi Pembelajaran FKIP Unsika.
Sistem pendidikan yang digunakan Indonesia saat ini memanglah belum bisa untuk memperhatikan kondisi siswa dan sekolah. walaupun Kurikulum dibuat oleh sekolah sendiri, akan tetapi dari Standar Nasional Pendidikan yang berdasarkan 8 Standar tersebut dirasa masih belum sesuai dengan kondisi pendidikan di indonesia.
"Diharapkan untuk tahun tahun yang akan datang, sistem pendidikan di indonesia akan semakin baik dan melihat dari proses pendidikannya, dan bukan hanya dari hasilnya." 

Sistem Pembayaran Kuliah Unsika Sulit !

on Minggu, 07 Oktober 2012


UNSIKANews (07/10/2012).
Mahasiswa Unsika terutama Mahasiswa baru Unsika di bingungkan dengan cara pembayaran yang dirasa sangat menyulitkan mahasiswa baru karena proses pembayaran seperti ini tidak seperti biasanya. Mahasiswa yang biasanya membayar langsung ke pihak Administrasi Unsika, sekarang harus melakukan beberapa langkah untuk melakukan pembayaran. Mengapa terjadi hal yang demikian? hal ini dikarenakan pihak dari Universitas Singaperbangsa Karawang menjalin sebuah kerjasama dengan Bank BTN yang mengharuskan mahasiswanya untuk melakukan pembayaran baik registrasi atau apapun dengan melalui bank BTN terdekat. Sistem pembayarannya yakni sebagai berikut : 

Pro dan Kontra pun terjadi di kalangan mahasiswa. Hal ini disebabkan karena sulitnya proses pembayaran dan dirasa kurang adanya sebuah efektivitas dalam menjalankannya. "semangat kuliah pada tahun ini tidak didukung dengan fasilitas yang memadai untuk mahasiswanya" ujar salah satu mahasiswa universitas singaperbangsa karawang.
"Sebenarnya hal ini sudah dilakukan semenjak tahun lalu yang mengharuskan mahasiswa unsika membayar ke bank BTN dengan surat pengantar dari bagian administrasi". ujar salah satu Mahasiswa yang sudah biasa akan sistem pembayaran di Unsika.
Apapun sistemnya yang digunakan oleh pihak rektorat Unsika dalam proses pembayaran sebenarnya untuk memperbaiki segala sesuatunya, akan tetapi, akan jauh lebih baik jika pihak rektorat Unsika memperbaiki sistem yang sudah ada agar mahasiswa nya dapat dengan mudah mengakses dan menjalani kuliah sebagaimana tugas dan kewajiban mahasiswa sebagai pemakai sarana.
"Diharapkan akan ada sistem yang jauh lebih baik dan tidak merepotkan Mahasiswa!!" Ujar satu mahasiswa.